Bisnis Tiket

BIRO TIKET PESAWAT ONLINE

Jika Anda Bisa Mengetik dan Akses Internet, Anda Sudah Memiliki Syarat yang Cukup Untuk Menghasilkan Uang dari Bisnis Tiket Pesawat Online

Rekan Netter ...

Prospek Bisnis online di bidang penjualan tiket pesawat masih sangat besar peluangnya, selama perusahaan penerbangan masih ada dan dunia pariwisata terus berkembang, bisnis tiket tiket pesawat masih layak untuk dipertimbangkan, hal yang perlu diperhatikan adalah menjamurnya pusat penjualan tiket dimana – mana, sehingga daya saing semakin tinggi, perlu suatu terobosan yang inovatif agar tetap bersaing sehat. Ini lah yang menjadi pertimbangan birotiket.com sehingga membuka peluang bisnis online menjadi biro tiket pesawat secara online dengan modal sedikit tetapi hasil yang sangat luar biasa..

KEUNTUNGAN APA SAJA YANG AKAN ANDA DAPATKAN ?

1. Proses reservasi / booking bisa dilakukan darimana saja dan kapan saja di seluruh wilayah Indonesia.

2. Data yang transparan langsung dari airline.

3. Proses reservasi langsung dilakukan dari sistem airline.

4. Anda bisa mencetak sendiri tiket anda dan penumpang anda bisa langsung terbang.

5. Pembayaran melalui transfer bank sehingga bisa lebih cepat dan akurat.

6. Anda bisa menjual kembali tiket tersebut kepada orang lain dengan harga pasar.

Selain beberapa keuntungan di atas, masih banyak lagi keuntungan yang akan anda dapatkan jika bergabung bersama kami, selengkapnya silahkan klik disini

BISNIS YANG BIASA TETAPI MEMILIKI POTENSI PENGHASILAN YANG LUAR BIASA

Bergabung? silahkan klik disini


Selasa, 22 Mei 2012

Koin Tua Jadikan Italia Kampiun Eropa


Kapten Italia, Giacinto Facchetti saat mengangkat trofi Piala Eropa 1968. Italia berhasil menjuari turnamen ini setelah mengalahkan Yugoslavia di babak final.

JIKA keunggulan gol atau adu penalti dijadikan satu-satunya cara untuk menentukan pemenang dalam pertandingan sepak bola, itu salah besar. Dalam kenyataannya, untuk perhelatan akbar sekelas Piala Eropa penentuan pemenang dalam turnamen tersebut pernah ditentukan oleh sebuah koin tua!

Sore itu, 5 Juni 1968, Stadio San Paolo, Naples, disesaki sekitar 68.000 penonton laga semifinal turnamen Piala Eropa ketiga semenjak digulirkan pada 1960. Dalam lapangan, tuan rumah Italia tengah berjuang keras meladeni tantangan dari salah satu raksasa sepak bola Eropa saat itu, Uni Soviet. Berkali-kali pendukung tuan rumah dibuat mengehela nafas dalam laga yang berjalan sengit itu.

Apalagi, ketika Italia hanya bermain dengan 10 orang, setelah playmaker andalannya, Gianni Rivera mengalami cedera di babak pertama. Ketika itu memang regulasi pergantian pemain belum diterapkan, sehingga membuat kondisi tim Italia timpang. Namun, tuan rumah mampu tampil luar biasa, karena dapat memaksa Uni Soviet bermain tanpa gol hingga babak tambahan.

Pada zaman itu sistem adu penalti memang belum dijadikan regulasi resmi dalam permainan sepak bola. Biasanya, ketika pertandingan berlangsung seri hingga 120 menit, penentuan pemenang akan ditentukan dengan babak ulang, playoff atau undian koin. Dalam laga kali ini, kedua belah pihak sepakat memilih pilihan ketiga untuk menyelesaikan pertandingan.

Setelah peluit panjang dibunyikan, wasit asal Jerman Barat, Kurt Tschenscher, kemudian memanggil kedua kapten tim untuk melaksanakan babak penentuan tersebut di ruang ganti. Puluhan ribu penonton pun dibuat tegang karena tak dapat menyaksikan undian itu secara langsung.

"Kami pergi menuju ruang ganti bersama-sama. Ketika itu wasit mengeluarkan sebuah koin tua, dan aku memilih sisi ekor. Dan itu adalah pilihan yang tepat dan Italia melaju ke final," kenang kapten Italia, Giacinto Facchetti yang menjadi saksi undian tersebut seperti dilansir situs resmi UEFA.

"Ketika undian koin itu selesai, Saya langsung naik ke tangga untuk merayakannya. Stadion masih penuh, sekitar 70.000 penonton masih menunggu untuk mendengarkan hasilnya. Selebrasi saya ketika itu adalah untuk menjelaskan kepada mereka bahwa Italia adalah pemenangnya," ungkapnya lagi.

Berkat koin tua itu, Italia lolos ke babak final untuk pertama kalinya dalam 30 tahun semenjak menjuarai Piala Dunia 1934 dan 1938. Tak hanya sampai disitu, tenyata koin itu pun menjadikan Italia kampiun setelah berhasil mengalahkan Yugoslavia 2-0 dalam babak ulangan setelah hanya mampu bermain imbang 1-1 di partai final.

Grazie, vecchia moneta!

Sumber : UEFA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar