Bisnis Tiket

BIRO TIKET PESAWAT ONLINE

Jika Anda Bisa Mengetik dan Akses Internet, Anda Sudah Memiliki Syarat yang Cukup Untuk Menghasilkan Uang dari Bisnis Tiket Pesawat Online

Rekan Netter ...

Prospek Bisnis online di bidang penjualan tiket pesawat masih sangat besar peluangnya, selama perusahaan penerbangan masih ada dan dunia pariwisata terus berkembang, bisnis tiket tiket pesawat masih layak untuk dipertimbangkan, hal yang perlu diperhatikan adalah menjamurnya pusat penjualan tiket dimana – mana, sehingga daya saing semakin tinggi, perlu suatu terobosan yang inovatif agar tetap bersaing sehat. Ini lah yang menjadi pertimbangan birotiket.com sehingga membuka peluang bisnis online menjadi biro tiket pesawat secara online dengan modal sedikit tetapi hasil yang sangat luar biasa..

KEUNTUNGAN APA SAJA YANG AKAN ANDA DAPATKAN ?

1. Proses reservasi / booking bisa dilakukan darimana saja dan kapan saja di seluruh wilayah Indonesia.

2. Data yang transparan langsung dari airline.

3. Proses reservasi langsung dilakukan dari sistem airline.

4. Anda bisa mencetak sendiri tiket anda dan penumpang anda bisa langsung terbang.

5. Pembayaran melalui transfer bank sehingga bisa lebih cepat dan akurat.

6. Anda bisa menjual kembali tiket tersebut kepada orang lain dengan harga pasar.

Selain beberapa keuntungan di atas, masih banyak lagi keuntungan yang akan anda dapatkan jika bergabung bersama kami, selengkapnya silahkan klik disini

BISNIS YANG BIASA TETAPI MEMILIKI POTENSI PENGHASILAN YANG LUAR BIASA

Bergabung? silahkan klik disini


Kamis, 02 Mei 2013

"Demi Tuhan, ... Kami Menyesal Pilih Jokowi"

"Demi Tuhan, ... Kami Menyesal Pilih Jokowi"
Spanduk penolakan dari sejumlah warga Jakarta Selatan yang tergabung dalam Masyarakat Peduli MRT untuk pembangunan jalur MRT Layang yang melewati pemukiman mereka


Warga Fatmawati, Lebak Bulus, Cipete, dan Sisingamangaraja, Jakarta Selatan, yang tergabung dalam Masyarakat Peduli MRT, kecewa terhadap Gubernur Joko Widodo. Mereka menilai Jokowi telah menipu mereka dalam hal pembangunan mass rapid transit atau MRT.

Setelah diluncurkannya proyek pembangunan MRT oleh Jokowi, Kamis (2/5/2013), Masyarakat Peduli MRT menyampaikan kekecewaannya terhadap kepemimpinan Jokowi dan Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama. Menurut mereka, Jokowi dan Basuki telah membohongi mereka.

Koordinator Masyarakat Peduli MRT Rudi Daniel mengatakan, Jokowi tidak menepati janjinya untuk membentuk tim kajian lintas kepentingan yang melibatkan Pemerintah Provinsi DKI, PT MRT Jakarta, Kementerian Perhubungan, lembaga swadaya masyarakat, wartawan, dan warga. Janji itu diucapkan oleh Jokowi dalam acara public hearing beberapa waktu lalu.

"Saat public hearing bulan Maret, saat saya menyampaikan ide, kepala Pak Jokowi sudah manggut-manggut dan bilang, 'Ide Anda bagus.' Saya tidak bohong, kalau saya bohong, saya rela ditembak mati. Para wartawan terutama yang membawa kamera pasti ada rekamannya," kata Rudi saat dihubungi, Kamis petang.

Secara pribadi, Rudi menyesal telah memilih pasangan Jokowi dan Basuki Tjahaja Purnama sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI. Dia mengatakan, saat Pilkada DKI tahun lalu, dia menjadi salah satu anggota tim sukses Jokowi-Basuki. Saat itu bahkan dia sempat menemui Jokowi di Solo untuk memperjuangkan agar pembangunan jalur MRT yang melewati wilayah Jakarta Selatan agar dibangun di bawah tanah saja.

"Demi Tuhan, saya tidak bohong, saya sudah dijanjikan oleh Pak Jokowi waktu itu. Sama Pak Ahok juga bilang, 'Pilih kami, MRT akan dibangun bawah tanah.' Kepada semua warga, saya bilang, 'Coblos Jokowi, tokoh pembaharuan. Jangan pilih Fauzi Bowo karena korupsi.' Tapi jujur, saat ini kami seperti warga Warakas ataupun buruh, menyesal. Gubernur kita gampang janji," kata Rudi.

Rudi menjelaskan, Masyarakat Peduli MRT tidak menolak pembangunan MRT di Jakarta. Namun, ia menginginkan agar rute MRT ruas Lebak Bulus-Sisingamangaraja yang melewati permukiman mereka sebaiknya dibangun melalui jalur bawah tanah.

"Saya lahir di sini tahun 1960-an. Berapa pun ganti rugi, saya akan menolak karena ini bukan urusan uang, tapi ini soal tanah warisan. Kami punya catatan sejarah, selalu bayar pajak. Jokowi enggak lihat ini. Saya siap berdiri di depan toko saya, over my death body, langkahi dulu mayat saya," kata pengusaha marmer di sekitar Jalan Panglima Polim ini.

Hari ini Jokowi telah meresmikan peluncuran pembangunan MRT Fase 1 yang menghubungkan Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia. Pada tahap berikutnya, MRT akan dibangun hingga Kampung Bandan.

Proyek ini diperkirakan akan menghabiskan dana sekitar Rp 12,5 triliun. Nantinya jalur MRT akan terdiri dari jalur layang dan bawah tanah. Untuk jalur layang adalah rute yang menghubungkan Lebak Bulus-Sisingamangaraja, sedangkan rute bawah tanah yaitu Sisingamangaraja-Kampung Bandan.

Jalur layang yang menghubungkan Lebak Bulus hingga Sisingamangaraja itulah yang menuai protes dari warga Jakarta Selatan, terutama yang bermukim di Jalan Fatmawati, Panglima Polim, dan Cipete, karena rumah mereka akan dilalui jalur MRT layang.

Sumber: kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar