Bisnis Tiket

BIRO TIKET PESAWAT ONLINE

Jika Anda Bisa Mengetik dan Akses Internet, Anda Sudah Memiliki Syarat yang Cukup Untuk Menghasilkan Uang dari Bisnis Tiket Pesawat Online

Rekan Netter ...

Prospek Bisnis online di bidang penjualan tiket pesawat masih sangat besar peluangnya, selama perusahaan penerbangan masih ada dan dunia pariwisata terus berkembang, bisnis tiket tiket pesawat masih layak untuk dipertimbangkan, hal yang perlu diperhatikan adalah menjamurnya pusat penjualan tiket dimana – mana, sehingga daya saing semakin tinggi, perlu suatu terobosan yang inovatif agar tetap bersaing sehat. Ini lah yang menjadi pertimbangan birotiket.com sehingga membuka peluang bisnis online menjadi biro tiket pesawat secara online dengan modal sedikit tetapi hasil yang sangat luar biasa..

KEUNTUNGAN APA SAJA YANG AKAN ANDA DAPATKAN ?

1. Proses reservasi / booking bisa dilakukan darimana saja dan kapan saja di seluruh wilayah Indonesia.

2. Data yang transparan langsung dari airline.

3. Proses reservasi langsung dilakukan dari sistem airline.

4. Anda bisa mencetak sendiri tiket anda dan penumpang anda bisa langsung terbang.

5. Pembayaran melalui transfer bank sehingga bisa lebih cepat dan akurat.

6. Anda bisa menjual kembali tiket tersebut kepada orang lain dengan harga pasar.

Selain beberapa keuntungan di atas, masih banyak lagi keuntungan yang akan anda dapatkan jika bergabung bersama kami, selengkapnya silahkan klik disini

BISNIS YANG BIASA TETAPI MEMILIKI POTENSI PENGHASILAN YANG LUAR BIASA

Bergabung? silahkan klik disini


Kamis, 10 Oktober 2013

Kasihan Banget ...... Ditolak Perawat, Wanita Indian Melahirkan di Halaman Rumah Sakit

Inilah foto Irma Lopez sesaat setelah melahirkan yang diambil seorang warga San Felipe Jalapa de Diaz, Meksiko. Foto ini kemudian menyebar di berbagai media nasional Meksiko yang memicu kemarahan nasional terkait perlakuan semena-mena pihak rumah sakit. | Daily Mail

Sebuah foto yang menampilkan seorang perempuan suku Indian Meksiko yang melahirkan di sebuah halaman rumah sakit memicu kemarahan nasional yang berujung pada pemberhentian direktur rumah sakit itu.

Insiden ini terjadi pada 2 Oktober lalu ketika Irma Lopez (29), seorang perempuan beretnis Indian Mazatec, datang ke sebuah rumah sakit di negara bagian Oaxaca, di wilayah selatan Meksiko.

Irma Lopez, ibu tiga anak itu, mengatakan, dia dan suaminya ditolak dari sebuah pusat kesehatan di desa San Felipe Jalapa de Diaz oleh seorang perawat. Alasannya, usia kandungan Irma baru delapan bulan dan belum siap melahirkan meski Irma sudah merasa sangat kesakitan.

Irma dan suaminya, yang beretnis Mazatec dan tak bisa berbahasa Spanyol yang adalah bahasa nasional Meksiko, tak memahami apa yang dikatakan si perawat, selain kata tidak. Akhirnya, mereka meninggalkan klinik itu.

Satu setengah jam kemudian, sekitar pukul 07.30, air ketuban Irma pecah. Mengetahui saat melahirkannya telah tiba, Irma lalu berjongkok di sebuah tanah berumput di luar klinik dan mulai mengalami proses melahirkan.

"Saya tak mau melahirkan seperti ini, sangat buruk dan sakit," kata Irma.

Saat itu, Irma benar-benar melahirkan seorang diri karena suaminya kembali ke dalam klinik untuk membujuk perawat agar mencoba mencari bantuan.

Setelah melahirkan, Irma akhirnya diterima di klinik tersebut dan diperbolehkan pulang pada hari yang sama setelah menebus obat seharga sekitar Rp 300.000. Beruntung, Irma dan bayinya, Salvador, dalam kondisi sehat.

Difoto warga

Tertarik dengan teriakan Irma, Eloy Pacheco Lopez, seorang warga, mendatangi lokasi perempuan itu melahirkan. Dia mengambil foto tak lama setelah Irma melahirkan dan memberikannya kepada seorang wartawan.

Dengan cepat, foto itu menyebar ke berbagai media nasional Meksiko, termasuk menjadi foto utama tabloid La Razon de Mexico dan beredar luas di internet.

"Setelah menunggu dan meminta bantuan selama dua jam, perempuan itu melahirkan di halaman rumah sakit setelah ditolak oleh staf rumah sakit yang diduga menjalankan perintah dokter Adrian Rene Cruz Cabrera," demikian laporan Latin Times.

Wali kota Jalapa de Diaz, Silvia Flores, kepada situs berita Clarin mengatakan, ini adalah kali kedua dalam setahun terakhir seorang perempuan harus melahirkan di halaman rumah sakit. Pada Juli, seorang perempuan Indian juga melahirkan di tempat yang sama dengan Irma.

Departemen Kesehatan Meksiko mengatakan sudah mengirim staf untuk menyelidiki kejadian di pusat kesehatan desa di San Felipe Jalapa de Diaz itu. Hasilnya, pemerintah negara bagian Oaxaca memberhentikan direktur pusat kesehatan desa dr Adrian Cruz.

Oaxaca adalah negara bagian termiskin di Meksiko. Banyak perempuan desa di negara bagian ini meninggal dunia akibat pendarahan atau peeclampsia—sebuah kondisi yang menyebabkan tekanan darah tinggi dan kemungkinan gagal bekerjanya organ tubuh.
Sumber : Daily Mail

Tidak ada komentar:

Posting Komentar