Stroke merupakan penyakit yang sangat serius. Seseorang yang mengalami stroke membutuhkan pertolongan medis sesegera mungkin. Makin cepat pasien stroke mendapat pertolongan, makin banyak area saraf otak yang bisa diselamatkan.
Stroke terjadi karena pembuluh darah yang mengalirkan darah ke otak mengalami penyumbatan atau pecah sehingga sebagian area otak tidak mendapatkan aliran darah dan rusak. Padahal, otak manusia butuh aliran darah yang konstan membawa darah yang mengandung oksigen dan nutrisi.
Menurut dr Frandy Susatia, spesialis saraf, ada dua tipe stroke yang paling banyak diderita, yakni tipe sumbatan dan tipe perdarahan.
"Stroke karena sumbatan disebabkan adanya gumpalan darah yang menyumbat pembuluh dari otak. Biasanya gumpalan itu berasal dari jantung atau pembuluh darah besar lainnya," katanya dalam acara mengenai stroke yang diadakan oleh SOHO Global Health di Jakarta, Selasa (20/5/2014).
Sementara itu, stroke perdarahan terjadi karena pecahnya pembuluh darah di otak sehingga darah menggumpal di jaringan otak. "Penyebab utamanya karena hipertensi atau pecahnya pembuluh darah," ujar dokter dari RS Siloam, Kebon Jeruk, Jakarta, ini.
Stroke akibat perdarahan harus mendapatkan perawatan dokter sesegera mungkin. "Dokter akan mencari lokasi tempat pecahnya pembuluh darah dan menentukan perlu tidaknya diperlukan pembedahan," katanya.
Frandy menambahkan, pertolongan pertama yang dibutuhkan pasien stroke adalah dibawa ke rumah sakit. Ia juga membantah pendapat yang beredar di masyarakat mengenai tindakan menusuk tangan atau telinga pasien saat stroke.
"Menusuk-nusuk pasien justru bisa membuat infeksi. Ini jelas berbahaya kalau pasien juga mengidap diabetes. Karena itu, kalau ada serangan stroke, segera hubungi ambulans atau bawa pasien ke rumah sakit," ujarnya.
Meski begitu, pasien yang mengalami stroke karena sumbatan masih bisa diberikan pertolongan obat pengencer darah seperti aspirin. "Tapi, sebagai awam, tentu sulit membedakan apakah stroke itu karena sumbatan atau perdarahan. Jadi, tetap saja sebaiknya bawa ke rumah sakit," katanya.
Sambil menunggu datangnya ambulans, amati pasien dengan saksama. Bila napasnya berhenti, bisa dilakukan pernapasan buatan. Jika pasien mengalami kesulitan bernapas, letakkan kepala dan bahu orang tersebut di atas bantal dengan ketinggian sekitar 30 derajat. Bila pasien muntah, miringkan kepalanya ke samping untuk menghindari tersedak oleh muntahnya. "Selain itu jangan berikan makanan atau minuman pada pasien yang baru stroke," katanya.
Tata laksana pasien stroke di rumah sakit bertujuan untuk memperbaiki aliran darah ataupun pembedahan. Frandy menjelaskan, saat ini ada tindakan pemberian injeksi untuk melancarkan kembali aliran darah.
"Jika pasien dibawa ke rumah sakit tidak lebih dari 4 jam setelah stroke, bisa diberikan injeksi di bagian vena. Suntikan ini cukup efektif mengembalikan kondisi pasien," ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar