Bisnis Tiket

BIRO TIKET PESAWAT ONLINE

Jika Anda Bisa Mengetik dan Akses Internet, Anda Sudah Memiliki Syarat yang Cukup Untuk Menghasilkan Uang dari Bisnis Tiket Pesawat Online

Rekan Netter ...

Prospek Bisnis online di bidang penjualan tiket pesawat masih sangat besar peluangnya, selama perusahaan penerbangan masih ada dan dunia pariwisata terus berkembang, bisnis tiket tiket pesawat masih layak untuk dipertimbangkan, hal yang perlu diperhatikan adalah menjamurnya pusat penjualan tiket dimana – mana, sehingga daya saing semakin tinggi, perlu suatu terobosan yang inovatif agar tetap bersaing sehat. Ini lah yang menjadi pertimbangan birotiket.com sehingga membuka peluang bisnis online menjadi biro tiket pesawat secara online dengan modal sedikit tetapi hasil yang sangat luar biasa..

KEUNTUNGAN APA SAJA YANG AKAN ANDA DAPATKAN ?

1. Proses reservasi / booking bisa dilakukan darimana saja dan kapan saja di seluruh wilayah Indonesia.

2. Data yang transparan langsung dari airline.

3. Proses reservasi langsung dilakukan dari sistem airline.

4. Anda bisa mencetak sendiri tiket anda dan penumpang anda bisa langsung terbang.

5. Pembayaran melalui transfer bank sehingga bisa lebih cepat dan akurat.

6. Anda bisa menjual kembali tiket tersebut kepada orang lain dengan harga pasar.

Selain beberapa keuntungan di atas, masih banyak lagi keuntungan yang akan anda dapatkan jika bergabung bersama kami, selengkapnya silahkan klik disini

BISNIS YANG BIASA TETAPI MEMILIKI POTENSI PENGHASILAN YANG LUAR BIASA

Bergabung? silahkan klik disini


Rabu, 11 Januari 2012

Maskapai kini wajib membayar ganti rugi Rp300 ribu kepada penumpang yang terkena delay.

Ganti Rugi Delay Tak Ubah Harga Tiket Pesawat


Terminal II Bandara Internasional Soekarno Hatta, di Tangerang, Banten (Antara/ Widodo S Jusuf)

Maskapai penerbangan kini wajib membayar ganti rugi Rp300 ribu kepada penumpang yang mengalami penundaan keberangkatan atau delay lebih dari empat jam.

Aturan yang seharusnya dilakukan pada November 2011 tersebut, kini diberlakukan mulai 1 Januari 2012.

Namun, menurut Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan, Bambang S Ervan, Peraturan Menteri Perhubungan No 77 Tahun 2011 jo Nomor 92 Tahun 2011 tentang Tanggung Jawab Pengangkut Angkutan Udara tidak akan mengubah batas atas harga tiket yang sudah ditetapkan saat ini.

"Jadi, Permenhub ini dikeluarkan bukan menjadi alasan untuk menaikkan harga tiket pesawat," kata dia, saat dihubungi VIVAnews.com di Jakarta, Kamis 5 Januari 2012.

Tentunya, dia menambahkan, biaya yang harus dikeluarkan maskapai tersebut, sudah menjadi kewajiban dan harus dianggarkan perusahaan penerbangan itu sendiri.

"Ya, maskapai lah yang mengatur, bagaimana membaginya dari harga tiket yang sudah ditetapkan. Misalnya, dia tadinya untung hingga lima persen, ya dikurangi keuntungannya satu persen untuk persiapan biaya ganti rugi," tutur Bambang.

Berikut ini beberapa ganti rugi yang dibahas dalam aturan itu:
1. Penumpang meninggal dunia di dalam pesawat akibat kecelakaan udara diberikan ganti rugi Rp1,25 miliar.

2. Penumpang meninggal dunia yang ada hubungannya dengan pengangkutan udara pada saat proses meninggalkan ruang tunggu hingga pesawat diberikan ganti rugi Rp500 juta.

3. Penumpang yang mengalami cacat tetap akibat kecelakaan udara, ditetapkan dokter paling lambat 60 hari kerja diberikan ganti rugi Rp1,25 miliar, penumpang cacat tetap sebagian ganti rugi diatur terperinci misalnya cacat satu mata Rp150 juta dan lainnya.

4. Penumpang yang harus menjalani perawatan diberikan ganti rugi maksimal Rp200 juta.

5. Pengangkut tidak bertanggung jawab untuk kerugian karena hilang atau rusaknya kabin.

6. Kehilangan bagasi tercatat atau bagasi tercatat musnah diberikan ganti rugi Rp200 ribu per kilogram dan maksimal Rp4 juta per penumpang.

7. Keterlambatan penerbangan lebih dari empat jam diberikan ganti rugi Rp300 ribu per penumpang.


Sumber : VIVAnews



SUPPORT BY





Tidak ada komentar:

Posting Komentar