Bisnis Tiket

BIRO TIKET PESAWAT ONLINE

Jika Anda Bisa Mengetik dan Akses Internet, Anda Sudah Memiliki Syarat yang Cukup Untuk Menghasilkan Uang dari Bisnis Tiket Pesawat Online

Rekan Netter ...

Prospek Bisnis online di bidang penjualan tiket pesawat masih sangat besar peluangnya, selama perusahaan penerbangan masih ada dan dunia pariwisata terus berkembang, bisnis tiket tiket pesawat masih layak untuk dipertimbangkan, hal yang perlu diperhatikan adalah menjamurnya pusat penjualan tiket dimana – mana, sehingga daya saing semakin tinggi, perlu suatu terobosan yang inovatif agar tetap bersaing sehat. Ini lah yang menjadi pertimbangan birotiket.com sehingga membuka peluang bisnis online menjadi biro tiket pesawat secara online dengan modal sedikit tetapi hasil yang sangat luar biasa..

KEUNTUNGAN APA SAJA YANG AKAN ANDA DAPATKAN ?

1. Proses reservasi / booking bisa dilakukan darimana saja dan kapan saja di seluruh wilayah Indonesia.

2. Data yang transparan langsung dari airline.

3. Proses reservasi langsung dilakukan dari sistem airline.

4. Anda bisa mencetak sendiri tiket anda dan penumpang anda bisa langsung terbang.

5. Pembayaran melalui transfer bank sehingga bisa lebih cepat dan akurat.

6. Anda bisa menjual kembali tiket tersebut kepada orang lain dengan harga pasar.

Selain beberapa keuntungan di atas, masih banyak lagi keuntungan yang akan anda dapatkan jika bergabung bersama kami, selengkapnya silahkan klik disini

BISNIS YANG BIASA TETAPI MEMILIKI POTENSI PENGHASILAN YANG LUAR BIASA

Bergabung? silahkan klik disini


Selasa, 27 Maret 2012

Kiat Berwirausaha ala Jokowi


 Wali Kota Solo, Joko Widodo.

JAKARTA, Dalam waktu yang terbilang singkat yakni sekitar 30 menit, Wali Kota Solo, Joko Widodo memaparkan apa saja yang harus diperhatikan ketika kita mau berwirausaha.

"Tahun 1988 , saya mulai usaha (mebel) dari minus," sebut Jokowi, begitu kerap ia disapa, kepada para peserta seminar Pesta Wirausaha Tangan Di Atas 2012 , di Jakarta, Minggu ( 29/1/2012 ).

Mengapa minus? Ia mengaku memulai usaha mebel dengan meminjam modal dari bank. Produksi pun hanya dilakukan oleh empat orang tukang termasuk dirinya dengan bengkel kerja ukuran 8x4 meter yang statusnya sewa.

Tetapi, sasaran pasarnya tidak sebatas Solo, tetapi sampai ke Jogjakarta dan Jakarta. Ia pun mengungkapkan, keuntungan yang didapat dari tiap barang lebih besar di pasar domestik ketimbang pasar ekspor. Tetapi jumlah pesanannya sedikit, bahkan pernah tidak dibayar.

Inilah gambaran sekilas mengenai usaha mebelnya. Ia mengaku jatuh bangun dalam mengembangkan usaha ini. Tetapi, kata Jokowi, ketika ia jatuh ia harus bangkit lagi. Lalu, tidak lantas ia mencari peruntungan di produk lainnya.

Ia berusaha konsisten di usaha mebel. "Bahwa produk apapun harus ditekuni. Jangan pindah-pindah usaha," tegas Jokowi.

Lalu, Jokowi menyebutkan bahwa ketika ada kesempatan itu harus diambil. Tetapi, ia mengingatkan, perlu juga diperhitungkan risikonya. Terkait ini, ia bercerita, sepulangnya dari pameran di Singapura, ia mendapat tantangan untuk mengekspor satu bulan sebanyak 18 kontainer. Padahal saat itu, ia hanya mampu mengekspor satu kontainer dalam 3 bulan.

Dikatakan Jokowi, saat itu adalah detik-detik yang paling sulit dalam hidupnya. Dengan memperhitungkan risikonya, ia pun mengambil tantangan itu. "Dari sini, kita bisa loncat ke level yang lebih tinggi," ucap dia sebagai alasannya mengapa dia mengambil kesempatan meningkatkan volume ekspor.

Lebih lanjut, ia menerangkan, bagaimana membangun merek itu penting sekali. Produk harus identik dengan produsen dan identik dengan perusahaannya. "Sebagus apapun produk, tapi kalau manajemen produknya tidak baik, ya tidak kelihatan (produknya oleh pasar)," tegas Jokowi yang kini menjadi brand ambassador mobil nasional Kiat Esemka yakni rakitan sejumlah sekolah menengah kejuruan (SMK) di Solo.

Dalam berwirausaha, Jokowi juga berpesan jangan sekali-kali pengusaha masuk ke dalam zona nyaman. Masuklah ke zona yang banyak tantangan. "Jangan sekali-kali masuk ke zona nyaman. (Jika masuk) habislah kita," pungkas Jokowi yang juga menyatakan meluangkan waktu hingga 9 jam hanya untuk bekerja.

(kompas.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar