Bisnis Tiket

BIRO TIKET PESAWAT ONLINE

Jika Anda Bisa Mengetik dan Akses Internet, Anda Sudah Memiliki Syarat yang Cukup Untuk Menghasilkan Uang dari Bisnis Tiket Pesawat Online

Rekan Netter ...

Prospek Bisnis online di bidang penjualan tiket pesawat masih sangat besar peluangnya, selama perusahaan penerbangan masih ada dan dunia pariwisata terus berkembang, bisnis tiket tiket pesawat masih layak untuk dipertimbangkan, hal yang perlu diperhatikan adalah menjamurnya pusat penjualan tiket dimana – mana, sehingga daya saing semakin tinggi, perlu suatu terobosan yang inovatif agar tetap bersaing sehat. Ini lah yang menjadi pertimbangan birotiket.com sehingga membuka peluang bisnis online menjadi biro tiket pesawat secara online dengan modal sedikit tetapi hasil yang sangat luar biasa..

KEUNTUNGAN APA SAJA YANG AKAN ANDA DAPATKAN ?

1. Proses reservasi / booking bisa dilakukan darimana saja dan kapan saja di seluruh wilayah Indonesia.

2. Data yang transparan langsung dari airline.

3. Proses reservasi langsung dilakukan dari sistem airline.

4. Anda bisa mencetak sendiri tiket anda dan penumpang anda bisa langsung terbang.

5. Pembayaran melalui transfer bank sehingga bisa lebih cepat dan akurat.

6. Anda bisa menjual kembali tiket tersebut kepada orang lain dengan harga pasar.

Selain beberapa keuntungan di atas, masih banyak lagi keuntungan yang akan anda dapatkan jika bergabung bersama kami, selengkapnya silahkan klik disini

BISNIS YANG BIASA TETAPI MEMILIKI POTENSI PENGHASILAN YANG LUAR BIASA

Bergabung? silahkan klik disini


Rabu, 02 Juli 2014

Pola Asuh Penuh Cinta Bentuk Karakter Positif Anak


Ilustrasi

Berita tentang korupsi, kekerasan, atau perundungan (bullying) para murid sekolah, di media selama beberapa tahun terakhir telah menjadi makanan kita sehari-hari. Sebuah tanda bahwa kita perlu menanamkan kembali pendidikan karakter pada anak.

Pendidikan mengenai budi pekerti, mana yang baik dan buruk, sebenarnya sudah diajarkan di sekolah sejak tingkat dasar hingga pendidikan tinggi. Tetapi, mengapa budi pekerti tersebut tidak juga terlihat dalam kehidupan sehari-hari.

"Kita bisa dengan mudah melihatnya di sekitar kita, saat puasa pun masih ada yang tawuran, belum lagi soal fitnah dan kampanye hitam. Kita tahu mana yang benar, tapi tidak dilakukan," kata Dr.Ratna Megawangi, pendiri Indonesian Heritage Foundation, di acara konferensi pers Misi Pahlawan Cilik Pepsodent di Jakarta (1/7/14).

Ratna mengatakan, pembentukan karakter memang tidak bisa instan, diperlukan disiplin diri untuk bisa mengontrol dorongan diri. "Harus dilakukan dari awal secara benar dan semuanya dimulai dari rumah," katanya.

Ia mengatakan, orang yang berkarakter kuat memebutuhkan nurani yang kuat. "Nurani itu ada dalam diri. Ada rasa malu kalau berbuat salah, ada rasa berdosa kalau menyakiti orang lain," ujarnya.

Nurani tidak bisa berkembang jika dalam diri seseorang berkembang pribadi neurosis. Menurut Ratna, nurani seseorang tidak bisa berkembang jika sejak kecil sudah salah didik.

"Anak-anak yang dibesarkan dengan penuh ancaman, kemarahan, dan minder, akan berkembang menjadi pribadi neurosis. Ini karena anak stres sehingga tubuhnya dibanjiri hormon kortisol atau hormon stres," katanya.

Selain di sekolah, pendidikan yang keliru di sekolah juga bisa membuat anak merasa khawatir, terancam, dan apatis. "Jangan masukkan anak ke sekolah yang seperti penjara," tegasnya.

Pola Asuh

Psikolog Vera Itabiliana Hadiwidjojo mengatakan, anak merupakan cerminan dari orangtua. Jika orangtua memberikan dasar yang kuat, maka anak juga akan tumbuh dengan karakter kuat.

"Orangtua bisa menerapkan pola asuh yang demokratis dalam mendidik anak dan bersifat membimbing anak sesuai dengan kemampuannya tanpa menuntut. Pola ini membangun kedekatan emosional yang kuat," katanya dalam kesempatan yang sama.

Senada dengan Vera, Ratna mengingatkan pentingnya membesarkan anak dalam suasana cinta. "Pola asuh yang penuh cinta akan membuat tubuh anak dibanjiri hormon endorfin sehingga anak pun merasa nyaman, gembira. Ini akan memberi fondasi bagi jiwa yang sehat," ujarnya.

Orangtua juga hendaknya tidak hanya menuntut anak memiliki kemampuan akademis tinggi tapi juga memiliki kecerdasan emosional dan spiritual.

Selain pola asuh, yang tak kalah penting adalah kesehatan fisik. "Anak yang sakit-sakitan akan kehilangan kesempatan untuk belajar. Kesehatan juga punya pengaruh kuat akan kendali psikologis," kata Vera.

Sumber: kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar