Bisnis Tiket

BIRO TIKET PESAWAT ONLINE

Jika Anda Bisa Mengetik dan Akses Internet, Anda Sudah Memiliki Syarat yang Cukup Untuk Menghasilkan Uang dari Bisnis Tiket Pesawat Online

Rekan Netter ...

Prospek Bisnis online di bidang penjualan tiket pesawat masih sangat besar peluangnya, selama perusahaan penerbangan masih ada dan dunia pariwisata terus berkembang, bisnis tiket tiket pesawat masih layak untuk dipertimbangkan, hal yang perlu diperhatikan adalah menjamurnya pusat penjualan tiket dimana – mana, sehingga daya saing semakin tinggi, perlu suatu terobosan yang inovatif agar tetap bersaing sehat. Ini lah yang menjadi pertimbangan birotiket.com sehingga membuka peluang bisnis online menjadi biro tiket pesawat secara online dengan modal sedikit tetapi hasil yang sangat luar biasa..

KEUNTUNGAN APA SAJA YANG AKAN ANDA DAPATKAN ?

1. Proses reservasi / booking bisa dilakukan darimana saja dan kapan saja di seluruh wilayah Indonesia.

2. Data yang transparan langsung dari airline.

3. Proses reservasi langsung dilakukan dari sistem airline.

4. Anda bisa mencetak sendiri tiket anda dan penumpang anda bisa langsung terbang.

5. Pembayaran melalui transfer bank sehingga bisa lebih cepat dan akurat.

6. Anda bisa menjual kembali tiket tersebut kepada orang lain dengan harga pasar.

Selain beberapa keuntungan di atas, masih banyak lagi keuntungan yang akan anda dapatkan jika bergabung bersama kami, selengkapnya silahkan klik disini

BISNIS YANG BIASA TETAPI MEMILIKI POTENSI PENGHASILAN YANG LUAR BIASA

Bergabung? silahkan klik disini


Minggu, 05 Februari 2012

Legislator : kru maskapai wajib tes urine

Anggota Komisi V DPR RI, Arwani Thomafi mendesak kepada setiap maskapai penerbangan untuk melakukan  pengecekan kesehatan, termasuk tes urin dan narkoba kepada kru pesawat setiap menjelang terbang.

Hal itu dikatakan oleh anggota Komisi V DPR RI, Arwani terkait adanya pilot Lion Air SS yang menggunakan narkotika jenis sabu-sabu sebelum terbang.

"Ini sudah mengkhawatirkan. Dimana jaminan keselamatan para penumpang? Ini semakin menegaskan ada problem besar terkait aspek keselamatan transportasi di negara ini. Naik angkot diperkosa, jalan kaki ditabrak mobil, naik kereta diatas gerbong, ini naik pesawat pilotnya nyabu," kata  Arwani kepada ANTARA News, di Jakarta, Sabtu.

Ia menyebutkan, kelakuan pilot Lion Air sungguh merusak moral dan dapat membahayakan keselamatan penumpang

"Sudah berulangkali terjadi. Ini menunjukkan ada yang tidak beres dengan manajemen pembinaan kru Lion Air.Jangan dilokalsisir hanya persoalan moral pilot saja," kata dia.

Oleh karena itu, ia mendesak Kepala Direktorat Jenderal Perhubungan sudah selayaknya memberikan sanksi kepada maskapai penerbangan Lion Air.

"Mendesak Dirjen Perhubungan untuk memberi peringatan keras kepada Lion Air. Copot lisensi pilot," kata Sekretaris Fraksi Partai Persatuan Pembangunan itu.

Ia juga mendesak Dirjen Perhubungan melakukan audit manajemen Lion Air.

"Segera dilakukan audit terhadap manajemen Lion Air khususnya terkait manajemen pembinaan kru," kata Arwani.

Pilot Lion Air berinisial SS  ditangkap Badan Narkotika Nasional (BNN) setelah tertangkap tangan membawa sabu seberat 0,04 gram dan menjalani tes urine.

Penangkapan ini  merupakan hasil pengembangan dari penangkapan pilot Lion Air sebelumnya di Makassar atas nama HA.

Kepala Humas Badan Narkotika Nasional (BNN) Kombes Pol Sumirat Dwiyanto membenarkan pihaknya menangkap pilot Lion Air berinisial SS.

"Sudah di Jakarta, ditahan di BNN," kata Sumirat.

Sumirat menjelaskan, tersangka terbukti positif saat menjalini tes urine dan terdapat tangan membawa shabu seberat 0,04 gram.

"Sebelumnya sudah dilakukan pengintaian 3-4 minggu. dan jaringan pemasok shabu masih terus dikembangkan," kata Sumirat.

SS sendiri ditangkap di sebuah hotel di Surabaya dimana sang pilot sedang menggunakan narkotika jenis sabu.

"Pada tanggal 4 Februari 2012 sekitar jam 03.30 Wib di Hotel Garden Palace, Surabaya di kamar 2109 telah ditangkap seorang pilot Lion Air atas nama SS," katanya lagi.


(Antara News)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar