Bisnis Tiket

BIRO TIKET PESAWAT ONLINE

Jika Anda Bisa Mengetik dan Akses Internet, Anda Sudah Memiliki Syarat yang Cukup Untuk Menghasilkan Uang dari Bisnis Tiket Pesawat Online

Rekan Netter ...

Prospek Bisnis online di bidang penjualan tiket pesawat masih sangat besar peluangnya, selama perusahaan penerbangan masih ada dan dunia pariwisata terus berkembang, bisnis tiket tiket pesawat masih layak untuk dipertimbangkan, hal yang perlu diperhatikan adalah menjamurnya pusat penjualan tiket dimana – mana, sehingga daya saing semakin tinggi, perlu suatu terobosan yang inovatif agar tetap bersaing sehat. Ini lah yang menjadi pertimbangan birotiket.com sehingga membuka peluang bisnis online menjadi biro tiket pesawat secara online dengan modal sedikit tetapi hasil yang sangat luar biasa..

KEUNTUNGAN APA SAJA YANG AKAN ANDA DAPATKAN ?

1. Proses reservasi / booking bisa dilakukan darimana saja dan kapan saja di seluruh wilayah Indonesia.

2. Data yang transparan langsung dari airline.

3. Proses reservasi langsung dilakukan dari sistem airline.

4. Anda bisa mencetak sendiri tiket anda dan penumpang anda bisa langsung terbang.

5. Pembayaran melalui transfer bank sehingga bisa lebih cepat dan akurat.

6. Anda bisa menjual kembali tiket tersebut kepada orang lain dengan harga pasar.

Selain beberapa keuntungan di atas, masih banyak lagi keuntungan yang akan anda dapatkan jika bergabung bersama kami, selengkapnya silahkan klik disini

BISNIS YANG BIASA TETAPI MEMILIKI POTENSI PENGHASILAN YANG LUAR BIASA

Bergabung? silahkan klik disini


Rabu, 08 Februari 2012

Mengundurkan Diri Sebelum Kontrak Habis, Pilot Lion Air Didenda US$ 49 Ribu

Dua pilot maskapai penerbangan nasional Lion Air, Narayan dan Irwan, didenda masing-masing US$ 49 ribu (sekitar Rp 441 juta) dan US$ 34,6 ribu (sekitar Rp 312 juta) akibat mengundurkan diri sebelum kontrak habis. Sebelumnya, seorang pilot Lion Air, Prayudi Budi Swasono juga mengalami hal serupa dan dikenakan denda Rp 28 miliar.

"Keduanya mengundurkan diri sebelum kontrak habis," kata kuasa hukum Lion Air, Nusirwin, saat dihubungi detikcom, Selasa, (7/2/2012).

Putusan ini dibuat oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (PN Jakpus) dengan ketua majelis hakim Herdi Agusten pada 31 Januari 2012 lalu. Saat pembacaan putusan, pihak Narayan dan Irwan tidak hadir. "Denda tersebut sesuai yang tertera di kontrak. Mereka wanprestasi/ingkar janji," terang Nusirwin.

Adapun untuk pelaksanaan eksekusi, Lion Air masih menunggu putusan ini mempunyai kekuatan hukum tetap. Sebab masa pengajuan banding masih tersisa sepekan lagi. "Kita tunggu sampai kekuatan hukumnya tetap baru eksekusi," papar Nusirwin.

Hal serupa juga pernah dijatuhkan kepada bekas pilot Lion, Prayudi, yang harus membayar denda sebesar Rp 28 miliar karena resign sebelum masa kontrak kerja habis. Herdi Agusten mengatakan gugatan penggugat telah terbukti secara hukum. Yakni, akibat pengunduran diri Prayudi, Lion Air menderita kerugian dan tergugat harus membayar Rp 28 miliar.

(detikNews)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar