|
|
Keberadaan patung Obama kecil di Taman Menteng menuai protes banyak kalangan karena dinilai tidak pantas mengingat Obama tidak memiliki jasa pada Indonesia. Banyak kalangan menganggap masih banyak tokoh negara ini yang lebih pantas. Patung perunggu dengan tinggi dua meter dirancang seorang seniman patung Ancol bernama Edi Chaniago. Pembangunan patung ini digagas oleh lembaga 'Friends of Obama.'
2. Patung Gus Dur
Patung ini, bersama tiga patung Gus Dur lainnya ditampilkan dalam gelar seni budaya bertajuk 'Multisesigusdurisme' di Studio Mendut di Magelang, pada Jumat, 5 Februari 2010. Menurut Cipto, pembuatan patung kontroversi ini tidak ada niatan untuk menyinggung umat Buddha.
Menurut Cipto, patung Buddha yang berwajah Gus Dur tersebut lebih menggambarkan sosok Gus Dur yang pluralis, bisa diterima masyarakat dan gambaran kebaikan. Cipto tidak berniat menjual patung "Mata Hati Gus Dur" yang berukuran 100 x 90 meter itu. Bahkan, patung tersebut sampai saat ini masih terdapat di Studio Mendut milik Sutanto Mendut.
3. Patung Tiga Mojang
Suasana di perumahan elite Harapan Indah di Kota Bekasi sangat heroik pada 19 Juni 2010 lalu. Sekelompok massa mengiringi pembongkaran patung Tiga Mojang seharga Rp 2,5 miliar yang menjadi ikon perumahan itu. Karya seni yang terbuat dari perunggu itu dirobohkan setelah diprotes keras oleh kalangan ulama dan masyarakat setempat karena dinilai bersimbol Trinitas. Pendiriannya juga dituding tidak berizin.
Patung setinggi 19 meter berbentuk tiga perempuan berpakaian seksi karya seniman Bali, Nyoman Nuarta, itu berhasil dirobohkan pukul 07.40 WIB setelah aparat dan massa bekerja keras sejak Sabtu dinihari pukul 03.30 WIB.Di depan patung ada sebuah prasasti yang menyebutkan patung Tiga Mojang merupakan refleksi dari keindahan budaya Jawa Barat dan tertulis nama Nyoman Nuarta sebagai pembuatnya.
Setelah 'dibuang' di Bekasi, patung pahatan seniman Nyoman Nuarta itu justru dibeli oleh Gubernur Bali Made Mangku Pastika
4. Patung Inul
5. Patung Tarian Rakyat (Patung 'Bahenol' di Pekanbaru)
Patung yang baru sebulan nangkring, menampilkan dua sosok pria dan wanita yang tengah menari. Sang pria mengenakan peci berada di posisi atas. Sedangkan patung wanita posisi di bawah dengan tubuh yang melentik. Melintiknya badan patung ini, membuat posisi bokongnya menjadi "bahenol". Bokong patung yang terlihat montok itu, mengarah ke Kantor Gubernur Riau. Urusan bokong "bahenol" membuat patung dinilai erotis. Belahan bokong patung yang terlihat dengan jelas bagi masyarakat yang melintas di sana, menimbulkan protes dari berbagai pihak.
Nama patung itu juga menjadi perdebatan. Semula dinamai tugu zapin, sebuah tarian khas Melayu Riau. Tapi rupanya, tugu zapin yang disebut ini pun menuai kritikan. Alasannya, tarian zapin tidaklah sama dengan bentuk patung yang menari itu. Lalu diganti tugu Titik Nol. Tapi dikritik juga karena posisinya tidak di titik nol Pekanbaru. Lantas nama tugu berubah menjadi Tarian Rakyat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar