Bisnis Tiket

BIRO TIKET PESAWAT ONLINE

Jika Anda Bisa Mengetik dan Akses Internet, Anda Sudah Memiliki Syarat yang Cukup Untuk Menghasilkan Uang dari Bisnis Tiket Pesawat Online

Rekan Netter ...

Prospek Bisnis online di bidang penjualan tiket pesawat masih sangat besar peluangnya, selama perusahaan penerbangan masih ada dan dunia pariwisata terus berkembang, bisnis tiket tiket pesawat masih layak untuk dipertimbangkan, hal yang perlu diperhatikan adalah menjamurnya pusat penjualan tiket dimana – mana, sehingga daya saing semakin tinggi, perlu suatu terobosan yang inovatif agar tetap bersaing sehat. Ini lah yang menjadi pertimbangan birotiket.com sehingga membuka peluang bisnis online menjadi biro tiket pesawat secara online dengan modal sedikit tetapi hasil yang sangat luar biasa..

KEUNTUNGAN APA SAJA YANG AKAN ANDA DAPATKAN ?

1. Proses reservasi / booking bisa dilakukan darimana saja dan kapan saja di seluruh wilayah Indonesia.

2. Data yang transparan langsung dari airline.

3. Proses reservasi langsung dilakukan dari sistem airline.

4. Anda bisa mencetak sendiri tiket anda dan penumpang anda bisa langsung terbang.

5. Pembayaran melalui transfer bank sehingga bisa lebih cepat dan akurat.

6. Anda bisa menjual kembali tiket tersebut kepada orang lain dengan harga pasar.

Selain beberapa keuntungan di atas, masih banyak lagi keuntungan yang akan anda dapatkan jika bergabung bersama kami, selengkapnya silahkan klik disini

BISNIS YANG BIASA TETAPI MEMILIKI POTENSI PENGHASILAN YANG LUAR BIASA

Bergabung? silahkan klik disini


Selasa, 22 Februari 2011

Ahmadiyah & Khutbah Jum'at : Amanah



--

Mengenal Mirza Ghulam Ahmad "Dedengkot Ahmadiyah"




Mirza Ghulam Ahmad, demikianlah nama pendiri jamaah Ahmadiyah yang terkenal akan kesesatannya itu. Namun sayang, tak banyak orang mengenali sosok Mirza Ghulam Ahmad dengan keanehan dan kesesatannya sehingga tak sedikit yang terjerumus mengikutinya dan meninggalkan Agama yang Haq ini (Islam).



Mirza Ghulam Ahmad yang lahir pada tahun 1839M menceritakan bahwa ayahnya bernama Atha Murtadha berkebangsaan mongol. (Kitab Al-Bariyyah, hal. 134, kary. Mirza Ghulam Ahmad). Namun anehnya, ia juga mengatakan "Kelurga dari Mongol, tetapi berdasarkan firman Allah, tampaknya keluargaku berasal dari Persia, dan aku yakin ini. Sebab tidak ada yang mengetahui seluk-beluk keluargaku seperti berita yang datang dari Allah Ta'ala." (Hasyiah Al-Arba'in, no.2 hal.17, karya Mirza Ghulam Ahmad). Dia juga pernah berkata, "Aku pernah membaca beberapa tulisan ayahku dan kakekku, kalau mereka berasal dari suku mongol, tetapi Allah mewahyukan kepadaku bahwa aku dari bangsa Persia." (Dhamimah Haqiqatil Wahyi, hal.77, kary. Mirza Ghulam Ahmad). Yang anehnya lagi, ia juga pernah mengaku sebagai keturunan Fathimah bin Muhammad. (lihat Tuhfah Kolart, hal. 29).

Aneh memang jika kita menelusuri asal usul Mirza Ghulam Ahmad. Dari asal-usul yang gak jelas inilah yang kemudian lahir juga pemahaman-pemahaman yang aneh dan menyesatkan.


Keadaan Keluarga Mirza Ghulam Ahmad

Mirza Ghulam Ahmad, pendiri jamaah ahmadiyah ini menceritakan keadaan keluarganya yang ditulisnya dalam kitab Tuhfah Qaishariyah, hal 16 karangannya, ia berkata, "Ayahku memiliki kedudukan dikantor pemerintahan. Dia termasuk orang yang dipercaya pemerintah Inggris. Dia juga pernah membantu pemerintah untuk memberontak penjajah Inggris dengan memberikan bantuan kuda dan pasukan. Namun sesudah itu, keluargaku mengalami krisis dan kemunduran, sehingga menjadi petani yang melarat."

Kebodohan-kebodohan Mirza Ghulam Ahmad

Ia berkata, "Sesungguhnya saat Rasulullah dilahirkan, beberapa hari kemudian ayahnya meninggal." (Lihat Baigham Shulh, hal.19 karyanya).

Kata apa yang pantas kita juluki untuk orang yang satu ini, kalau bukan "bodoh" ? Padahal yang benar adalah bahwa ayah Rasulullah meninggal ketika beliau berada dalam kandungan ibunya.

Kebodohan lainnya nampak jelas dalam kitabnya Ainul Ma'rifah hal.286, ia berkata, "Rasulullah memiliki sebelas anak dan semuanya meninggal."

Padahal, yang benar adalah bahwa beliau (Rasulullah) hanya memiliki 6 orang anak (+ Ibrahim = 7 0rang anak, 4 perempuan dan 3 laki-laki)


Bagaimana mungkin orang seperti Mirza Ghulam Ahmad ini mengaku Al-Masih ?

Kebejatan Mirza Ghulam Ahmad

Orang yang diagung-agungkan oleh pengikutnya ini memiliki banyak kebejatan yang tak layak dimiliki oleh orang yang mengaku beriman kepada Allah dan Rasulullah. Ia tidak hanya menghina para ulama, bahkan ia juga menghina Para Rasul-rasul Allah.

Banyak dari kalangan ulama pada masanya yang menentang ajaran-ajaran "nyeleh" dedongkot Ahmadiyah ini. Bukannya membantah dengan bukti-bukti, Mirza Ghulam Ahmad malah menghina dengan mengatakan, "Orang-orang yang menentangku, mereka lebih najis dari Babi." (Najam Atsim, hal.21 karyanya)

Ia juga pernah mengatakan, "Sesungguhnya Muhammad hanya memiliki tiga ribu mukjizat saja, sedangkan aku memiliki lebih dari satu juta jenis."
(Tadzkirah Syahadatain, hal.72, karyanya)

Tidak puas menghina Rasulullah Muhammad shallallahu'alaihi wasallam, Mirza Ghulam Ahmad juga menghina Nabi Isa dengan mengatakan,"Sesungguhnya Isa tidak mampu mengatakan dirinya sebagai orang sholih, sebab orang-orang mengetahui kalau dia suka minum-minuman keras dan perilakunya tidak baik." (Hasyiyah Sitt Bahin, hal.172, karyanya).

Masih tidak puas dengan hal tersebut, Mirza Ghulam Ahmad juga mengatakan,"Isa cenderung menyukai para pelacur, karena nenek-neneknya adalah termasuk pelacur." (Dhamimah Atsim, Hasyiyah, hal. 7, karyanya)

Dan yang sangat mengherankan adalah, pada kesempatan lain ia juga "bersabda" dalam hadits palsunya, "Sesungguhnya celaan, makian bukanlah perangai orang-orang shiddiq (benar). Dan orang-orang yang beriman, bukanlah orang yang suka melaknat." (Izalatul Auham, hal.66)

Lelucon apa ini ?

Masih dalam rangkaian kebejatan Mirza Ghulam Ahmad

Rupanya orang yang diagung-agungkan dan merupakan dedengkot Ahmadiyah ini, tidak hanya menghina Rasulullah, tetapi ditambahkan lagi dengan menghina para Sahabat Rasulullah seperti Abu Hurairah.

Mirza Ghulam Ahmad mengatakan, "Abu Hurairah adalah orang yang dungu, dia tidak memiliki pemahaman yang lurus." (I'jaz Ahmadiy, hal.140, karyanya)
Sementara itu, ditempat lain ia mengatakan, "Sesungguhnya ingatanku sangat buruk, aku lupa siapa saja yang sering menemui aku." (Maktubat Ahmadiyah, hal.21 karyanya)

Kematian Mirza Ghulam Ahmad

Tidak sedikit para ulama yang menentang dan berusaha menasehati Mirza Ghulam Ahmad agar ia bertaubat dan menghentikan dakwah sesatnya itu. Namun, usaha itu tidak juga membuat dedengkot Ahmadiyah ini surut dalam menyebarkan kesesatannya.

Syeikh Tsanaullah, satu diantara sekian banyak ulama yang berusaha keras menentangnya dan menasehatinya. Merasa terganggu dengan usaha Syeikh Tsanaullah tersebut, Mirza Ghulam Ahmad mengirimkan sebuah surat kepada Syeikh Tsanaullah yang berisi tentang keyakinan hatinya bahwa ia adalah seorang nabi, bukan pendusta, bukan pula dajjal sebagaimana julukan yang diarahkan kepadanya oleh para ulama. Ia juga mengatakan bahwa sesungguhnya yang mendustakan kenabiannya itulah pendusta yang sesungguhnya.

Diakhir suratnya itu, ia berdo'a dengan mengatakan, "Wahai Allah yang maha mengetahui rahasia-rahasia yang tersimpan dalam hati. Jika aku seorang pendusta, pelaku kerusakan dalam pandangan-Mu, suka membuat kedustaan atas Nama-Mu pada siang dan malam hari, maka binasakanlah aku saat Tsanaullah masih hidup, dan berilah kegembiraan kepada para pengikutnya dengan sebab kematianku.
Wahai Allah, jika aku benar sedangkan Tsanaullah berada diatas kebathilan, pendusta pada tuduhan yang diarahkan kepadaku, maka binasakanlah dia dengan penyakit ganas, seperti tho'un,
kolera atau penyakit lainnya, saat aku masih hidup. Amin"

Sebuah do'a mubahalah yang dipinta Mirza Ghulam Ahmad. Dan ternyata Allah mendengar doa tersebut, setelah 13 bulan lebih sepuluh hari setelah do'a itu, yakni pada tanggal 26 Mei 1908, Mirza Ghulam Ahmad dibinasakan oleh Allah dengan penyakit Kolera yang diharapkan menimpa Syeikh Tsanaullah.

Sementara itu Syeikh Tsanaullah masih hidup sekitar 40 tahun setelah kematian Mirza Ghulam Ahmad.

(Sumber : AlQadiyaniyah dirasat wa tahlil, Syeikh Ihsan Ilahi Zhahir, Pakistan)

Sekilas Riwayat Hidup Mirza Ghulam Ahmad

salam

rf




Subject:
Khutbah Jum'at ; AMANAH

السلام عليكم ورحمته الله وبركا ته

Semoga Bermanfaat

Wass.......zainal

AMANAH


إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ

اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن.

يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

يَاأَيّهَا النَاسُ اتّقُوْا رَبّكُمُ الّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتّقُوا اللهَ الَذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَام َ إِنّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا

يَاأَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا، أَمّا بَعْدُ ...

فَأِنّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الْهَدْىِ هَدْىُ مُحَمّدٍ صَلّى الله عَلَيْهِ وَسَلّمَ، وَشَرّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةً، وَكُلّ ضَلاَلَةِ فِي النّارِ
.

 

 

Ibadallah ! Islam mendidik para pelakunya dengan watak yang terbaik, prilaku yang paling bagus, akhlak yang paling mulia, dan perangai yang paling luhur. Islam mengontrol setiap penganutnya agar senantiasa memiliki jiwa yang mulia, hati yang hidup, dan nurani yang tanggap. Sehingga hak-hak bisa dilindungi, amal-amal bisa dijaga, dan tanggung jawab bisa dipelihara. Oleh karena itu agama Islam mendidik umatnya agar senantiasa menjaga amanah. Islam mewajibkan setiap muslim menjadi orang yang bersih dan bisa dipercaya. Seorang muslim harus selalu menjaga kehormatan diri dan integritasnya, serta menghadirkan dirinya dari kecurangan dan pengkhianatan.

Wahai umat Islam ! Sesungguhnya amanah adalah memiliki nilai yang sangat besar di dalam agama Allah. Oleh karena itu ada perintah untuk mewujudkan dan memperhatikannya. Allah Subhanahu Wata'ala berfirman :


فَإِنْ أَمِنَ بَعْضُكُم بَعْضًا فَلْيُؤَدِّ الَّذِي اؤْتُمِنَ أَمَانَتَهُ وَلْيَتَّقِ اللهَ رَبَّهُ

Tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya (hutangnya) dan hendaklah ia bertaqwa kepada Allah Rabbnya. (QS.Al-Baqarah :283)


إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ أَن تُؤَدُّوا اْلأَمَانَاتِ إِلَى أَهْلِهَا

Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya . (QS. An-Nisa' :58)


يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا لاَتَخُونُوا اللهَ وَالرَّسُولَ وَتَخُونُوا أَمَانَاتِكُمْ وَأَنتُمْ تَعْلَمُونَ

Hai orang-orang beriman, janganlah kamu,mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan juga janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui. (QS. Al-Anfal :27)

Bahkan Allah Subhanahu Wata'ala menjadikan amanah sebagai salah satu ukuran terpenting bagi kuatnya iman dan sebagai ciri khas utama orang-orang mukmin. Allah Subhanahu Wata'ala berfirman :


وَالَّذِينَ هُمْ لأَمَانَاتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَاعُونَ

Dan orang-orang yang memelihara amanah-amanah ( yang di pikulnya ) dan Janjinya. (QS. Al-Ma'arij :32)

Ma'syiral muslimin rahimahumullah ! Ayat terpenting yang menjelaskan betapa pentingnya posisi dan kedudukan amanah ialah firman Allah Subhanahu Wata'ala :


إِنَّا عَرَضْنَا اْلأَمَانَةَ عَلَى السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَالْجِبَالِ فَأَبَيْنَ أَن يَحْمِلْنَهَا وَأَشْفَقْنَ مِنْهَا وَحَمَلَهَا اْلإِنسَانُ إِنَّهُ كَانَ ظَلُومًا جَهُولاً

Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh, (QS. Al-Ahzab :72)

Sungguh, ini adalah ayat penting yang menjelaskan pentingnya masalah ini dan besarnya tanggung jawab yang harus dipikul. Betapa langit, bumi, dan gunung-gunung merasa enggan memikul amanah tersebut, dan merasa ngeri terhadap resiko yang akan ditanggungnya. Karena melalaikan amanah itu berarti berhadapan dengan siksa dan hukuman.

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda :

" Tunaikanlah amanah itu kepada orang yang mempercayakannya kepadamu. Dan janganlah kamu mengkhianati orang yang mengkhianatimu." ( HR. Abu Daud, 3535 dan At-Tirmidzi, 1264 )

Di dalam Hadits lain juga disebutkan bahwa mengkhianati amanah adalah salah satu sifat orang munafik. Abu Hurairah Radiyallahu 'Anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda :

" Tanda-tanda orang munafik ada tiga : Jika berbicara berdusta, Jika berjanji mengingkari, dan Jika diberi amanat berkhianat." (HR. Bukhari,33 dan Muslim, 59 )

Imam Ahmad dan lain-lain meriwayatkan bahwa anas Radiyallahu 'Anhu berkata : " Setiap kali Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam berkhutbah di hadapan kami, beliau selalu bersabda :

" Tidak ada iman bagi orang yang tidak menuanaikan amanah. Dan tidak ada agama bagi orang yang tidak menepati janji." ( Al-Musnad,3/135 dan Musnad Abi Ya'la, 2863 )

Ibadallah ! Renungkanlah betapa pentingnya amanah dan betapa berat tanggung jawabnya. Beban ini tidak akan sanggup dipikul oleh orang-orang yang lemah lagi kerdil dan orang-orang yang zalim lagi bodoh.

Wahai umat Islam ! Jika kita telah mengetahui bagaimana posisi dan kedudukan amanah di dalam agama Allah dan nash-nash yang memuatnya, tinggal satu hal penting yang harus diketahui oleh setiap muslim. Apalagi banyak orang yang tidak mengetahuinya. Hal penting itu ialah "Pengertian Amanah". Karena banyak orang awam yang memahami amanah dengan makna yang sangat sempit. Bahkan ada yang memahami bahwa amanah itu tidak lebih dari menjaga titipan saja. Padahal hakikat amanah di dalam Islam jauh lebih besar dan lebih berat, dan pengertiannya jauh lebih luas dan lebih umum.

Sesungguhnya amanah di dalam syari'at Allah memiliki makna yang sangat besar dan pengertian yang sangat luas. Ia mencakup beragam makna yang secara global ialah perasaan seorang muslim akan resiko yang dihadapinya dan kesiapannya untuk melaksanakan tanggung jawabnya dalam segala urusan yang diserahkan dan dibebankan kepadanya, baik urusan agama maupun dunia. Serta keyakinannya yang mantap bahwa dirinya akan ditanya tentang hal itu di hadapan Allah Subhanahu Wata'ala. Sehingga ia pun melaksanakan segala sesuatu yang dibebankan kepadanya dengan sebaik-baiknya, baik menyangkut hak-hak Allah mupun hak-hak sesama manusia.

Para ulama sepakat bahwa yang dimaksud dengan amanah di dalam surat Al-Ahzab ayat 72 ialah seluruh perintah agama. Barang siapa yang melaksanakannya berarti ia telah menuanaikan amanah dan berhak menerima ganjaran dari Allah. Dan barangsiapa yang meremehkannya berarti ia telah membawa dirinya mendekati khianat yang dapat mengundang murka dan hukuman Allah di dunia dan Akhirat.

Wahai umat yang teguh menjaga agama dan memegang amanah ! Sesungguhnya amanah terbesar yang dipikul seorang muslim ialah amanah mentauhidkan Allah, mengesakanNya dalam beribadah, dan nemurnikan niat untukNya dalam beramal. Dan sesungguhnya perbuatan menyekutukan Allah dengan sesuatu merupakan kezaliman yang paling besar dan pengkhianatan yang paling berat.
Memegang teguh Sunnah Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam dan mengikuti manhaj generasi Salaf adalah amanah. Sementara bergentayangan di jalan-jalan penyimpangan, bid'ah dan kesesatan adalah pengkhianatan terhadap Allah dan RasulNya. Padahal Allah Subhanahu Wata'ala berfirman :


يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا لاَتَخُونُوا اللهَ وَالرَّسُولَ وَتَخُونُوا أَمَانَاتِكُمْ وَأَنتُمْ تَعْلَمُون

Hai orang-orang beriman, janganlah kamu,mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan juga janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui. (QS. Al-Anfal :27)

Menjadikan Syari'at Allah sebagai landasan hukum dan menetapkan hukum berdasarkan Kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya adalah amanah yang sangat besar. Sementara berhukum kepada syari'at lain di luar syari'at Allah seperti undang-undang jahiliyah adalah pengkhianatan yang nyata terhadap amanah yang diberikan Allah Subhanahu Wata'ala. Ini dalam berakidah dan mengikuti Sunnah.

Sedangkan dalam bab ibadah, segala macam ibadah adalah amanah yang ada di pundak setiap muslim dan muslimah. Maka wudlu adalah amanah, mandi janabah adalah amanah, shalat adalah amanah, zakat adalah amanah, puasa, haji dan ibadah-ibadah lainnya adalah amanah.

Urusan prilaku dan akhlak, seperti kejujuran, kesetiaan, kebajikan, penyambungan tali persaudaraan, kesantunan, kelapangan dada, kedermawanan, kesabaran, perasaan malu, dan persaudaraan adalah amanah. Sementara kebalikannya, seperti kebohongan, kecurangan, pemutusan hubungan, dan kebodohan adalah khianat. Begitu juga dengan dosa-dosa besar, perbuatan-perbuatan yang diharamkan, dan segala bentuk dosa dan kemaksiatan, seperti pembunuhan, perzinaan, peraktik sihir, perdukunan, pencurian, perampasan, pencopetan, penggunjingan, adu domba, mengada-ada, iri hati, kebencian, kedengkian, dan permusuhan, semuanya adalah bentuk-bentuk pengkhianatan.

Praktik-praktik muamalah antar manusia, seperti jual-beli, sewa-menyewa dan sebagainya adalah aspek-aspek amanah yang terpenting. Maka di situ tidak boleh ada pengelabuhan, kecurangan, penyamaran, pemalsuan, dan penyembunyian aib, karena semua itu adalah jenis-jenis khianat.

Tugas-tugas yang dibebankan pimpinan kepada para pegawai dan karyawan adalah amanah di pundak mereka. Mereka harus bertakwa kepada Allah dalam menjalankannya. Mereka harus berada dalam posisi husnudzan (baik sangka) dalam bentuk amanah (terpercaya), kafa'ah (kapabel), dan nazahah (bersih). Dan mereka harus melaksanakan tugas mereka dengan sebaik-baiknya. Hal itu dalam rangka melaksanakan perintah Allah Subhanahu Wata'ala, patuh kepada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, memberikan nasehat kepada para pemimpin, dan mewujudkan kemaslahatan umat. Jadi bertakwalah kepada Allah, wahai para pegawai, dalam menjalankan tugas-tugas anda. Jangan sekali-kali mengabaikan hak-hak masyarakat. Jangan suka meremehkan dan menunda-nunda penyelesaian urusan mereka. Jangan menutup pintu bagi orang-orang yang hendak mengadukan perkara-perkara di luar kepentingan umat. Karena hal itu adalah bagian dari aspek-aspek kecurangan terhadap umat dan pengkhianatan terhadap para pemimpinnya.

Ma'asyiral muslimin ! Ilmu adalah amanah. Maka para ulama, pengajar, pelajar, mahasiswa dan serjana harus menunaikan amanah yang ada di pundak mereka. Yaitu dengan cara menyampaikan, menjelaskan dan memberikan pendidikan, agar manfaatnya berkembang luas dan kebodohan menghilang.

Berdakwah dan melakukan amar makruf dan nahi munkar adalah amanah besar di pundak umat Islam. Dan melalaikan hal itu berarti pengkhianatan besar terhadap umat.

Saluran informasi bimbingan, pemikiran, kebudayaan, metodologi pengajaran, dan siaran-siaran yang dipancarkan melalui saluran-saluran komunikasi dan media massa adalah amanah di tangan para penanggung jawabnya. Mereka harus memanfaatkannya untuk kepentingan Islam dan umatnya.

Transaksi bisnis, tawar-menawar (negosiasi), dan proyek-proyek yang ditangani oleh lembaga-lembaga dan perusahaan-perusahaan, serta fasilitas-fasilitas umum adalah amanah yang besar.

Waktu, masa muda, kekuatan, kesehatan, dan kemudaan adalah amanah yang harus digunakan untuk taat kepada Allah. Anggota badan seperti telinga, mata, hati, lidah adalah amanah dan titipan di tangan seorang muslim yang harus digunakan untuk melakukan sesuatau yang diridhai Allah Subhanahu Wata'ala, dan harus dijaga jangan sampai mendengar, memandang atau membaca hal-hal yang diharamkan. Allah berfirman :


إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُوْلاَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولاً

Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggunganjawabnya. (QS. Al-Isra' :36)

Hubungan pernikahan dan urusan keluarga adalah amanah yang ada di antara suami istri dan anggota keluarga. Maka rahasia keluarga tidak boleh disebarluaskan keluar.

Anak-anak adalah amanah di pundak para ayah dan ibu yang harus dididik dan dibina dengan baik dan benar, dan harus dilindungi dari teman-teman yang jahat.

Kata-kata adalah amanah yang harus dimengerti oleh para penulis dan para pembicara.

Hak-hak majelis, keburukan dan rahasia sesama muslim adalah amanah. Betapa banyak tali kasih yang putus, hubungan persahabatan yang rusak, dan kemaslahatan yang terhenti gara-gara meremehkan hal-hal semacam ini dan mengeluarkan kata-kata tanpa pikir panjang.

Wanita adalah amanah. Menutup aurat, menjaga kehormatan diri, dan menjauhi laki-laki asing adalah amanah baginya. Begitu juga ketenangannya di rumah dan kepatuhannya kepada suaminya adalah amanah.

Harta publik atau harta pribadi adalah amanah di tangan pemegangnya yang harus dikelola berdasarkan hukum-hukum syar'i .

Saudara-saudara seiman dan seagama ! Dengan demikian kita telah memahami pengertian dari kata "amanah" yang agung ini. Dan tidak heran apabila alam semesta ini merasa keberatan untuk memikulnya. Maka setiap manusia tidak boleh meremehkan atau melalaikan amanah dalam segala pengertiannya.

Ummatal Islam ! Sesungguhnya ukuran kemajuan peradaban suatu bangsa terletak pada kebersihan para warganya dan keteguhan putra-putranya dalam menjaga amanah. Maka tidak ada kebaikan bagi bangsa yang dikuasai oleh khianat dan dipenuhi dengan kerusakan, kekurangan, keteledoran, dan kejahatan. Dan suatu bangsa akan tetap baik sepanjang mereka masih teguh memegang amanah. Jika hal ini goyah, goyahlah bangunannya, rusaklah aturannya, dan segala bentuk kerusakan akan merajalela di dalamnya.

Amanah adalah sumber keberuntungan,kebaikan dan keshalihan. Orang yang amanah akan dipuji Allah dan dipuji sesama. Tanpa amanah umat tidak akan maju dan berkembang. Tanpa amanah barang dagangan tidak akan laku di pasaran. Dan tanpa amanah, muamalah tidak akan berjalan dengan baik.

Sesungguhnya kecurangan dan kerusakan di berbagai bidang yang dikeluhkan oleh masyarakat luas seperti kerusakan birokrasi, kinerja, keuangan, dan sebagainya tidak lain adalah akibat kelalaian putra-putranya dalam menjaga amanah. Dan musibah terberat yang pernah melanda umat Islam adalah munculnya para pengkhianat yang zalim, kejam, bodoh, dan menindas hamba-hamba Allah dengan cara merampas atau mengurangi hak-haknya, merusak kehormatan dan melanggar hak pribadi mereka, baik yang lahir maupun yang batin.

Jadi, selayaknya kita semua umat Islam menjaga amanah dan melaksanakannya dengan sebaik-baiknya. Karena hal itu dengan izin Allah akan menjamin terwujudnya kebahagiaan bagi masyarakat di dunia dan Akhirat. Mudah-mudahan kita semua diberi kekuatan oleh Allah untuk melaksanakan amanah dan tanggung jawab masing-masing dengan sebaik-baiknya. Sesungguhnya Allah Maha Pemurah lagi Maha Mulia.


بارَكَ الله لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هذا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْوَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Khutbah Kedua

Amma ba'du :

Ibadallah ! Bertakwalah kepada Allah Subhanahu Wata'ala di dalam diri anda. Dan bertakwalah kepada Allah di dalam menjaga amanah. Ketahuilah bahwa anda semua memikul amanah di muka bumi. Setiap orang memiliki tugas dan tanggung jawab masing-masing. Dan anda semua akan dimintai pertanggung jawaban di hadapan Allah Subhanahu Wata'ala atas amanah tersebut. Apakah anda menjaganya dengan baik ? Ataukah menyia-nyiakannya ? Karena di dalam sebuah Hadits riwayat Ibnu Umar Radiyallahu 'Anhu dikatakan bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda :

" Setiap kamu adalah pemimpin dan setiap kamu akan ditanya tentang kepemimpinannya." ( HR.Al-Bukhari, 2554, dan Muslim, 1829 )

Ikutilah jejak generasi Salaf yang yang telah membuat contoh-contoh mengagumkan dalam menjaga amanah. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam dikenal oleh kaumnya sebagai ash-shadiq al-amin (orang yang jujur lagi terpercaya). Nabi Musa 'Alaihissalam diberi predikat al-qawiy al-amin (orang yang kuat lagi terpercaya). Nabi Yusuf 'Alaihissalam disebut al-makin al-amin (orang yang berkedudukan tinggi lagi terpercaya).


فَلَمَّا كَلَّمَهُ قَالَ إِنَّكَ الْيَوْمَ لَدَيْنَا مَكِينٌ أَمِينٌ قَالَ اجْعَلْنِي عَلَى خَزَائِنِ اْلأَرْضِ إِنِّي حَفِيظٌ عَلِيمٌ

Maka tatkala raja telah bercakap-cakap dengan dia, dia berkata:"Sesungguhnya kamu (mulai) hari ini menjadi orang yang berkedudukan tinggi lagi dipercaya pada sisi kamu" ,Berkata Yusuf:"Jadikanlah aku bendaharawan negara (Mesir); sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga lagi berpengetahuan". (QS. Yusuf :54-55)

Umar bin Khattab Radiyallahu 'Anhu pernah berkata : "Jangan takjub pada gaung (popularitas) seseorang. Tetapi, siapa yang menunaikan amanah dan tidak suka merusak kehormatan orang lain, dialah laki-laki sejati."

Dan Ali bin Abi Thalib Radiyallahu 'Anhu berkata : "Menunaikan amanah adalah kunci rizki."

Namun, ada Hadits yang menyebutkan bahwa amanah akan dicabut dari muka bumi pada akhir zaman. Sebagaimana disebutkan di dalam Hadits riwayat Hudzaefah Radiyallahu 'Anhu yang tercatat di dalam Shahih Al-Bukhari dan Shahih Muslim. Di situ dikatakan bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alihi Wasallam bersabda :

"Seseorang akan tidur lalu amanah dicabut dari dalam hatinya."

Sampai akhirnya beliau bersabda :

"Lalu keesokan harinya manusia melakukan jual-beli, maka nyaris tidak ada seorang pun yang menunaikan amanah. Sampai dikatakan : 'Sesungguhnya di bani Fulan ada seseorang yang bisa percaya." (Shahih Al-Bukhari, 6497 dan Shahih Muslim, 143)

Al-Bukhari meriwayatkan bahwa Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda :

" Apabila amanah telah disia-siakan maka tunggulah Hari Kiamat." (Shahih Al-Bukhari, 59 )

Wahai hamba-hamba Allah ! Marilah kita bertakwa kepada Allah dan menjaga perangai amanah yang agung ini. Karena hal itu dengan izin Allah merupakan tanda-tanda kebaikan dan keshalihan bagi individu dan masyarakat, serta jalan kebahagiaan dan keberuntungan di dunia dan Akhirat.


اللهم صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اللهم بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اللهم اغْـفِـرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْـفِـرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِيْنَ، رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. اللهم إِنَّا نَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى. اللهم إِنَّا نَعُوْذُ بِكَ مِنْ زَوَالِ نِعْمَتِكَ وَتَحَوُّلِ عَافِيَتِكَ وَفُجَاءَةِ نِقْمَتِكَ وَجَمِيْعِ سَخَطِكَ. وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.

( Dikutip dari buku : Kumpulan Khutbah Jum'at Pilihan Setahun Edisi pertama, ElBA Al-Fitrah, Surabaya .Diposting oleh Yusuf Al-Lombok

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar