Bisnis Tiket

BIRO TIKET PESAWAT ONLINE

Jika Anda Bisa Mengetik dan Akses Internet, Anda Sudah Memiliki Syarat yang Cukup Untuk Menghasilkan Uang dari Bisnis Tiket Pesawat Online

Rekan Netter ...

Prospek Bisnis online di bidang penjualan tiket pesawat masih sangat besar peluangnya, selama perusahaan penerbangan masih ada dan dunia pariwisata terus berkembang, bisnis tiket tiket pesawat masih layak untuk dipertimbangkan, hal yang perlu diperhatikan adalah menjamurnya pusat penjualan tiket dimana – mana, sehingga daya saing semakin tinggi, perlu suatu terobosan yang inovatif agar tetap bersaing sehat. Ini lah yang menjadi pertimbangan birotiket.com sehingga membuka peluang bisnis online menjadi biro tiket pesawat secara online dengan modal sedikit tetapi hasil yang sangat luar biasa..

KEUNTUNGAN APA SAJA YANG AKAN ANDA DAPATKAN ?

1. Proses reservasi / booking bisa dilakukan darimana saja dan kapan saja di seluruh wilayah Indonesia.

2. Data yang transparan langsung dari airline.

3. Proses reservasi langsung dilakukan dari sistem airline.

4. Anda bisa mencetak sendiri tiket anda dan penumpang anda bisa langsung terbang.

5. Pembayaran melalui transfer bank sehingga bisa lebih cepat dan akurat.

6. Anda bisa menjual kembali tiket tersebut kepada orang lain dengan harga pasar.

Selain beberapa keuntungan di atas, masih banyak lagi keuntungan yang akan anda dapatkan jika bergabung bersama kami, selengkapnya silahkan klik disini

BISNIS YANG BIASA TETAPI MEMILIKI POTENSI PENGHASILAN YANG LUAR BIASA

Bergabung? silahkan klik disini


Sabtu, 03 Desember 2011

Carut Marut Bandara di Tanah Air

Berbagai permasalahan tengah menghinggapi sejumlah bandar udara di Tanah Air, mulai dari overload, kurangnya perawatan, hingga desain yang tak maksimal. Misalnya Bandara Soekarno Hatta di kawasan Cengkareng, Tanggerang, Banten, yang kapasitasnya telah melebihi hingga 200 persen.


Bandara Polonia di Medan, Sumatra Utara, bertahun-tahun dibiarkan berada di tengah kota. "Pemerintah tengah menyiapkan bandara pengganti, yaitu Bandara Kuala Namu, yang dibangun dengan anggaran Rp 5 triliun," jelas Menteri Perhubungan EE Mangindaan.

Situasi berbeda terjadii pada Bandara Suvharnabumi di Bangkok, Thailand, yang dibangun dengan anggaran Rp 55 triliun.

Bandara Hasanuddin Makasar yang dibangun lima tahun silam pun sudah mencapai batas maksimum. Per 1 Desember lalu, Bandara Juanda 2, Surabaya, Jawa Timur, juga mulai dibangun.

"Terbatasnya pembangunan bandara dianggap sebagai dampak dari tersedotnya Anggaran Pendapatan Belanja Negara untuk menyubsidi bahan bakar minyak (BBM)," kata Mulyadi, Wakil Ketua Komisi V DPR RI di Jakarta, Sabtu (3/12).

Di tengah gejolak ekonomi dunia, penerbangan Indonesia justru mengalami kenaikan jumlah penumpang hingga 4 juta per tahun. Potensi besar telah menunggu di tahun depan seiring diberlakukannya pasar bebas ASEAN di bidang jasa penerbangan.

(Liputan6)




SUPPORT BY







Tidak ada komentar:

Posting Komentar