Bisnis Tiket

BIRO TIKET PESAWAT ONLINE

Jika Anda Bisa Mengetik dan Akses Internet, Anda Sudah Memiliki Syarat yang Cukup Untuk Menghasilkan Uang dari Bisnis Tiket Pesawat Online

Rekan Netter ...

Prospek Bisnis online di bidang penjualan tiket pesawat masih sangat besar peluangnya, selama perusahaan penerbangan masih ada dan dunia pariwisata terus berkembang, bisnis tiket tiket pesawat masih layak untuk dipertimbangkan, hal yang perlu diperhatikan adalah menjamurnya pusat penjualan tiket dimana – mana, sehingga daya saing semakin tinggi, perlu suatu terobosan yang inovatif agar tetap bersaing sehat. Ini lah yang menjadi pertimbangan birotiket.com sehingga membuka peluang bisnis online menjadi biro tiket pesawat secara online dengan modal sedikit tetapi hasil yang sangat luar biasa..

KEUNTUNGAN APA SAJA YANG AKAN ANDA DAPATKAN ?

1. Proses reservasi / booking bisa dilakukan darimana saja dan kapan saja di seluruh wilayah Indonesia.

2. Data yang transparan langsung dari airline.

3. Proses reservasi langsung dilakukan dari sistem airline.

4. Anda bisa mencetak sendiri tiket anda dan penumpang anda bisa langsung terbang.

5. Pembayaran melalui transfer bank sehingga bisa lebih cepat dan akurat.

6. Anda bisa menjual kembali tiket tersebut kepada orang lain dengan harga pasar.

Selain beberapa keuntungan di atas, masih banyak lagi keuntungan yang akan anda dapatkan jika bergabung bersama kami, selengkapnya silahkan klik disini

BISNIS YANG BIASA TETAPI MEMILIKI POTENSI PENGHASILAN YANG LUAR BIASA

Bergabung? silahkan klik disini


Sabtu, 04 Februari 2012

Indonesia Bertekad Jadi Anggota Penerbangan Sipil Internasional

Indonesia bertekad untuk terpilih sebagai anggota dewan dalam organisasi penerbangan sipil internasional (International Civil Aviation Organization/ICAO) pada 2013 mendatang.

Wakil Menteri Perhubungan RI, Bambang Susantono menjelaskan, untuk mendapatkan kursi anggota dewan di 2013 mendatang, Indonesia sudah menggelar dialog-dialog dengan negara lain.

"Banyak manfaat yang dapat kita peroleh dengan menjadi anggota council ICAO. Kita bisa berpartisipasi aktif secara langsung menyuarakan kepentingan bangsa dalam sidang pleno ICAO, jadi kita (Indonesia) tidak perlu lagi menitipkan persoalan yang hendak disampaikan kepada negara lain yang menjadi anggota," ujar Wamenhub, Bambang Susantono dalam telewicara di Jakarta, Jumat (3/2/12).

"Ditambah lagi dengan dibukanya kantor kepentingan Indonesia untuk ICAO di lantai 24 BELL Building, Montreal, Kanada, Jumat malam, sebagai langkah strategis dalam upaya pengembangan dunia penerbangan Indonesia di kancah penerbangan internasional, diharapkan dapat membuka peluang untuk berdialog dengan kalangan Eropa untuk menutup keragu-raguan mereka atas dunia penerbangan kita. Sehingga kedepannya tidak hanya delapan maskapai saja, tetapi seluruhnya dapat menerbangi langit Eropa," kata Wamenhub.

Lebih lanjut Wamenhub Bambang Susantono mengatakan, sejak 2001 atau 10 tahun sudah Indonesia tidak lagi menjadi anggota dewan (ICAO), begitupun dengan memiliki kantor kepentingan di Kanada. "Satu dan lain hal termasuk kondisi penerbangan kita saat itu yang terpuruk yang membuat kita keluar dari keanggotaan dewan (ICAO)," ujarnya.

Namun, dengan perkembangan industri penerbangan dalam negeri sepanjang 2011, ditambah pergerakan penumpang pesawat di Indonesia yang mencapai 125 juta atau naik dari 106 juta pergerakan penumpang di tahun 2010. Menurut Bambang, sudah saatnya Indonesia ikut kembali dalam keanggotaan dewan ICAO.

Dalam kesempatan yang sama, Duta Besar Indonesia untuk Kanada Dienne H Moehario mengatakan, pelaku usaha di Canada menyambut baik pembukaan kantor kepentingan Indonesia untuk ICAO di Montreal-Kanada. "Pelaku usaha di Kanada melihat Indonesia sebagai area market yang baik dan strategis untuk menjadi pasar di masa depan.

Indonesia-Kanada telah memiliki hubungan bilateral yang cukup lama. Selain menjajaki kerjasama pengadaan pesawat, kedua negara juga menjajaki kerjasama di bidang lain seperti minyak sawit, kakao, hingga sektor pertanian lain.

Saat ini terdapat 36 anggota dewan dari 190 negara anggota ICAO.


(Pikiran Rakyat Online)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar